MUJAHADAH RAMADHAN: PENJANAAN DAYA JUANG
Dr. Siddiq Fadzil
Ramadhan dengan segala amal penghayatannya memberikan
sejenis pengalaman rohaniah yang unik dan istimewa. Kita semacam dalam
keasyikan menjalani pelbagai amal yang disebut ihya' Ramadhan, sehingga peralihan waktu dari hari ke hari terasa
begitu cepat. Andainya Ramadhan itu suatu deraan, tentu perjalanan waktunya terasa
lambat dan panjang. Mungkin itulah yang namanya kelazatan ibadah atau ladhdhatu 'l-`ibadah. Mudah-mudahan kita
dapat menikmati tahap kelazatan yang setinggi-tingginya.
Selain itu, kita juga dapat merasakan bangkitnya
motivasi dari pedalaman hati nurani untuk melakukan self-improvement, meningkatkan kualiti diri menerusi penghayatan
nilai-nilai unggul yang terumus dalam istilah inklusif taqwa. Memang sudah selayaknya bulan ini disebut madrasatu Ramadan, persekolahan Ramadhan
yang intensif, padat dan terfokus pada komponen-komponen utama pendidikan
nabawi: tilawah, tazkiyah dan ta`lim
(3T).
Sungguh Allah telah memberi kurnia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa)
mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya
sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.
(Ali-‘Imran: 164)